Bagaimana Mengelola Risiko untuk Bisnis yang Masih Kecil?


Risiko merupakan dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian sasaran atau tujuan. Dalam dunia usaha, risiko dapat berpengaruh terhadap operasional perusahaan dan kondisi finansial perusahaan terlepas dari ukuran bisnisnya. Setiap bisnis juga memiliki skala dan jenis risiko yang berbeda-beda sesuai model dan industri bisnis tersebut.

Adapun jenis risiko yang dapat diketahui adalah sebagai berikut.
  • Risiko Murni (Pure Risk), merupakan jenis risiko yang apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Risiko ini dapat menyebabkan kerugian dan berdampak pada kebangkrutan serta terjadi break event. Contoh dari risiko murni adalah mulai dari terjadinya kebakaran, gempa bumi, banjir atau pencurian yang menghabiskan aset dan harta benda.
  • Risiko Spekulatif (Speculative Risk), merupakan risiko yang apabila terjadi terdapat dua kemungkinan yaitu kerugian maupun keuntungan. Contoh dari jenis risiko ini adalah kegiatan investasi. 

Mengelola risiko pada bisnis yang masih kecil sangat penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan lebih berkembang. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis dalam mengelola risiko perusahaan. Antara lain sebagai berikut. 
  1. Identifikasi risiko
    Dalam melakukan pengelolaan risiko, pelaku bisnis harus mengetahui potensi risiko yang dapat terjadi pada kegiatan usaha. Identifikasi risiko ini antara lain risiko internal yang meliputi kelancaran arus kas dan bahan baku, operasional, sumber daya manusia, serta risiko eksternal seperti adanya bencana alam, persaingan usaha, perubahan politik, dan perubahan peraturan pemerintah.
  2. Penilaian risiko
    Langkah ini untuk mengetahui seberapa besar dampak dari risiko yang terjadi pada perusahaan. Pelaku bisnis juga harus menilai urutan dampak dari penilaian risiko jika terjadi, dan melakukan analisis mengenai kemungkinan dampak risiko dengan dua perspektif, yakni kecenderungan/peluang dan besaran dari realisasi risiko.
  3. Rencana penanggulangan
    Membuat rencana penanggulangan untuk setiap risiko sangat penting. Tujuannya adalah perusahaan dapat terhindar dari risiko atau meminimalisir dampak apabila risiko terjadi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memiliki asuransi bisnis yang dapat meminimalisir kerugian finansial.
  4. Monitoring
    Monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pengelolaan risiko yang telah disusun menjadi hal yang penting. Langkah ini untuk mengetahui apakah rencana yang telah disusun berjalan dengan benar atau tidak. Kemudian dengan evaluasi maka pelaku bisnis akan mengetahui apakah ada rencana yang harus diganti atau disesuaikan. Ini karena situasi dan kondisi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan akan terus berubah. Untuk itu dibutuhkan penyesuaian yang berkelanjutan. 
Pengelolaan atau manajemen risiko dalam bisnis baik besar maupun kecil dapat juga dilakukan melalui jasa broker asuransi. Pilihlah broker asuransi yang memiliki kredibilitas tinggi dalam mengelola risiko bisnis dan memberikan asuransi bisnis yang tepat sesuai profil risiko bisnis dan kebutuhan. Marsh Indonesia dapat menjadi pilihan yang tepat karena telah berpengalaman membantu ribuan perusahaan dalam melakukan manajemen risiko serta memberikan asuransi bisnis terbaik kepada kliennya. Sehingga, perusahaan bisa lebih fokus dalam mencapai target dan mengembangkan bisnis.

Source :
https://entrepreneur.bisnis.com/read/20150713/88/452846/4-langkah-dasar-membuat-pengelolaan-risiko-usaha

Previous
Next Post »

- Kritik dan saran sangat saya nantikan untuk kemajuan blog ini.
- Silakan report, jika ada link yang mati.
- Mohon untuk berkomentar sesuai dengan tema postingan.
- Dilarang berkomentar yang mencantumkan LINK AKTIF.
ConversionConversion EmoticonEmoticon