Pengguna nonBB bukan kaum munafik

Sebenarnya tidak perlu membandingkan 1 hal dgn hal lain yang masing2 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing2, apalagi masing2 hal tsb memiliki basis pengguna yg sama2 banyak, tapi karena banyak sekali yang beranggapan pengguna nonBB adalah orang2 munafik yang menjilat ludahnya sendiri.
Saya perlu menjelaskan mengapa pengguna nonBB begitu antusias dengan mainan (aplikasi BBM) ini.

Sebelum saya menceritakan sedikit kenapa banyak pengguna nonBB menunggu BBM ada di smartphone nonBB, saya ceritakan sedikit kenapa saya tidak menggunakan BB.

Notabenenya saya suka dgn hape BB, hape qwerty yg sangat fenomenal dan laku dipasaran dgn jumlah komunitas yang sangat banyak dinegeri ini.
Perlu saya jelaskan juga bahwa pengguna BB ini pada mulanya adalah kaum jenset yang berduit banyak, bahkan sampai saat ini.
BB adalah pembuat tren untuk layanan terintegrasi pada perangkat mobile.
Sampai2 raja ponsel saat itu ikut2an (walaupun akhirnya OVI gak berhasil juga).
Bahkan pembuat tren juga untuk hape berkeyboard qwerty, meskipun nokia sudah lebih dulu punya (tapi gak pernah jadi tren).

Sebenarnya selama budget saya mencukupi untuk membelinya saya bisa aja membeli BB ini, tapi dgn pertimbangan yg mendalam saya tidak tertarik untuk memilikinya.
Kenapa ?

- BB lama (katakanlah sebelum jaman BBos 10 itu adalah BB lama) terikat oleh paket layanan yg cuma bisa dinikmati di hapenya doang.
Paket BIS yg mengikat dgn identitas yg melekat di hape menjadikan kurang fleksibel.

- Saya butuh perangkat yang membuat saya merasa bebas dan tidak terikat.
Seperti saat ingin mengupload dokumen/file dari komputer ke email, ketika jaringan internet dikomputer mati tentu lebih mudah jika hape yg kita gunakan bisa membantu tanpa membuat kita merasa kerepotan sendiri.

- Pengguna BB banyak yang terlalu sok eksklusif sehingga terlalu mendewakan BBM.
Akibatnya ? gak mau menggunakan aplikasi chat lain selain BBM.
Meskipun sekarang udah pada menginstall WA, Line, dsb
tapi apa yg masih mereka minta ketika berkenal dgn seseorang? PIN

- Seperti diatas sekali orang memutuskan menggunakan eksklusifitas sebuah tren, maka sulit sekali orang tsb untuk keluar dari sana.
Teman2 saya byk yg menggunakan BB, tapi tidak dgn saya.
Lalu apakah akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan BB juga meskipun banyak sekali teman2 saya yg mencoba membujuk saya menggunakannya? tidak.
Saya yang akan mengambil keputusan, saya bilang kepada mereka, kalau kalian mau berchat ria dengan saya silahkan gunakan aplikasi A atau B yang notabenenya bisa dihape kalian dan dihape saya.
Banyak dari antara mereka yg akhirnya mencoba A dan B tsb.
Jika ada mereka yg tidak mau menggunakannya? itu hak mereka dan itulah harga sebuah keekslusifan yang tidak mau mereka korbankan.

- Banyak teman2 saya yg menggunakan BB karena terpaksa.
Karena di pekerjaan mereka yg mengharuskan, meskipun tidak tau pasti alasannya kenapa harus tapi mereka rela demi ke-ego-an perusahaan tempat mereka bekerja dan ketidaktauan akan teknologi terbaru.
ATAU
Karena teman2 mereka yg memaksa mengikuti. Mereka yg mau dipaksa2 ikut sebuah tren hanya karena mereka takut kalau tidak mereka akan dikucilkan dari komunitas, mereka akan kehilangan peluang dari informasi yg eksklusif hanya ada di komunitas mereka.
Dan parahnya mereka takut mencoba hal baru.

- Soal harga yg katanya noWorthed dgn fitur2 yg ada. Banyak yg bilang bahwa BB dgn harga mahal cuma sebanding dgn smartphone pesaing yg dari kelas lowend.
Saya cuma bisa bilang, setiap vendor mempunyai kebijakan dan rencananya sendiri2, jadi semahal2nya BB itu bisa jadi adalah semahal ego dan pencitraan pemakainya. Jadi gak ada yg salah.

-BB modern (era BBos10) bisa dikatakan lebih bagus dari pendahulunya, tapi terlalu amat sangat banget terlambat.
Bisa kita umpamakan ketika yang lain sudah di galaksi andromeda, ini masih sampai di bulan.
Meskipun ada pepatah "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dan "tidak ada sesuatu yang terlambat" atau "masih banyak jalan ke roma".
Coba tanyakan kebasis pengguna lain apakah mereka mau berpindah dari tingkat kenyamanan pasti ke tingkat kenyamanan yg blm pasti?
Dan juga image dari perangkat yang sebelumnya udah terlanjur melekat soal BB yang katanya suka pending, ngehang, selalu cabut batere, ya kecuali bagi mereka yang sangat2 fanatik dan itupun hanya beberapa persen aja.

- RIM (BB) tidak mau membangun data centernya disini.
Tapi saya tau alasannya mereka menolak. Memang bukan salah mereka karena kita tau seperti apa keadaan negara kita.
Tapi hal ini yang membuat kita marah yang notabenenya sebagai negara dengan basis pengguna terbesar tapi seolah2 dianak tirikan.


Lalu mengapa pengguna nonBB menunggu BBM lintas platform?

-Kita tentu tau pengguna mana yang selalu membanggakan aplikasi chatting mereka.
Pengguna nonBB tidak pernah membanggakan 1pun aplikasi chat. Karena dgn tidak menggunakan BB mereka sadar sepenuhnya bahwa hidup mereka bukan hanya untuk ngobrol dan ngerumpi sepanjang waktu.

- Saya melihat semangat dari banyak pengguna BB sendiri yang ingin lepas dari jerat eksklusifitas tapi belum berani melangkah kedepan.
Dan saya pikir inilah jalan tengah yang patut diambil.

- Pengguna BB adalah user2 yang sangat tersiksa.
Disatu sisi mereka bangga akan BBMnya (karena memang hanya ini yg bisa dibanggakan),
tapi disisi lain mereka juga ingin melakukan banyak hal seperti pengguna hape lain.

- Banyak pengguna smartphone nonBB adalah pengguna BB juga.
Yang biasanya mereka harus repot membawa banyak perangkat sekaligus, sekarang mereka bisa lebih langgeng, lebih santai tanpa harus ribet.
Mereka bisa mengurangi keterikatan mereka dgn 1 hape dan bebas memilih beragam merek hape untuk mendapatkan kesempatan (chat) yg sama.

- Bahkan banyak juga imigran BB yg sekarang udah beralih menjadi pengguna nonBB yang masih merindukan BBM, tapi karena mereka merasa sayang duitnya dibelanjain karena dgn memiliki BB berarti mereka harus merogoh kocek lagi hanya untuk mendapatkan BBM (konon kelebihannya cuma ini).

- Intinya user BB sendiri yang menginginkan hal ini terjadi.
Banyak teman2 saya yang pengguna BB bilang, seandainya BBM bisa dismartphone lain dia tidak akan menggunakan BB lagi.
Dan RIM (BB) sebenarnya tau bagaimana pemikiran para penggunanya, ditambah lagi karena sekarang mereka sedang kesulitan (dikabarkan bangkrut) jadi mereka membuat terobosan baru yang mudah2an membuat semua orang (termasuk pembenci BB) senang.

- Sebenarnya pengguna nonBB udah puas dengan aplikasi yang sudah ada saat ini, tanpa BBM mereka tidak akan marah dan kecewan.
Tapi pengguna nonBB senang melihat ke-ego-an pengguna BB direngut, sehingga tidak ada lagi eksklusifitas dari pengguna BB.

- Mereka yang berdana tipis bisa ikut menikmati fenomena tahun ini.
Hape China merajarela dengan spek yang lumayan menjadi pilihan utama.


Mengenai saya sendiri?
Saya tidak pernah mengikuti tren, ketika tren BB menghiasi masyarakat perkotaan sampai kampung2, saya lebih suka memilih jenis hape yang belum terkenal saat itu.
Saya sempat bingung saat itu mau membeli buah tergigit atau robot.

Tetapi sebagai penganut asas kebebasan, saya lebih memilih yang tidak dibatasi.Anda taukan apa itu?
Dan ternyata pilihan saya tidak salah, karena saat ini banyak orang mulai beralih ke platform yang saya pilih dulu meskipun saya merasa mereka agak ketinggalan karena saya telah merasakan kehebatan perangkat itu sejak dulu sejak era BB merajarela.

akhir kata maaf kalau ada salah2 kata dan ada yang tersindir.

source : http://www.kaskus.co.id/thread/523fcb25bdcb178f5a00000d/pengguna-nonbb-bukan-kaum-munafik/
Previous
Next Post »

- Kritik dan saran sangat saya nantikan untuk kemajuan blog ini.
- Silakan report, jika ada link yang mati.
- Mohon untuk berkomentar sesuai dengan tema postingan.
- Dilarang berkomentar yang mencantumkan LINK AKTIF.
ConversionConversion EmoticonEmoticon